Tersangka: mbak Ria *pemanggil* mbak Luki *objek* mas Arif *korban*
Tanggal 2 September ini, waktunya beres-beres dan kembali ke masing-masing tempat asal. Keluarga Lampung, pakdhe Pipik, harus berangkat lebih dulu disebabkan karena jauuuuuhh *ya iyalah, jelas banget. Lampung-Jember itu butuh nyebrang pulau* tempatnya. Alhasil, semua keluarga harus ikut-ikutan pulang pagi (sebenarnya juga ada maksudnya, biar sampai tempat tujuan nggak terlalu malam gitu). Sebelum foto bersama....
Di kamar aku, ada mbak Ria sama aku. Aku duduk lagi nyelesaikan draft blogger yang ternyata HILANG-sementara mbak Ria ngadep ke jendela cari-cari udara segar. Mas Arif lagi nyiapkan mobil (mas Arif dari keluarga Lampung) yang juga di halaman samping villa. Tiba-tiba, mbak Luki keluarga ke halaman samping lewat pintu belakang.
Mbak Ria: "Hai ceweeeeekkk~~" *nyapa mbak Luki*
Mas Arif: "Hai jugaaaa"
Langsung aja tawa kita bertiga meledak. Mas Arif cuma bisa diem, plus cengar-cengir dengan sorot mata yang bicara "apaan, sih?". Sementara mas Arif bengong lama-tawa kami tak kunjung berhenti. Bahkan perut saya sampai sakit ketawa terus.
-Kronologi Cerita yang Lebih Jelas-
Mas Arif nyiapin mobil buat pulang ke Lampung. Aku sama mbak Ria ada di dalam kamar, tapi mbak Rianya menghadap ke jendela. Mbak Luki dateng ke halaman samping dari pintu belakang. Mbak Ria nyeletuk "hai cewekkk~~" dengan maksud nyapa mbak Luki, mbak Luki baru mau jawab, tapi udah keduluan mas Arif yang langsung nyahut "hai jugaaaa"
Berhubung mas Arif punya jenggot yang belum tumbuh lebat dan rambut yang masih baru tahap pertumbuhan awal-aku langsung nyeletuk, "waah, cewek kok rambutnya nggak sehat gitu? Punya jenggot lagi!" daan, tawa mas Arif-seperti orang Lampung-tawa dengan gigi putihnya yang bikin silau *cliiiing!* dan suara ditahan di tenggorokan.
Berhubung mas Arif punya jenggot yang belum tumbuh lebat dan rambut yang masih baru tahap pertumbuhan awal-aku langsung nyeletuk, "waah, cewek kok rambutnya nggak sehat gitu? Punya jenggot lagi!" daan, tawa mas Arif-seperti orang Lampung-tawa dengan gigi putihnya yang bikin silau *cliiiing!* dan suara ditahan di tenggorokan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar