Rabu, 31 Agustus 2011

Hiatus


Dengan ini, aku mengumumkan akan hiatus untuk 1-2 dua hari. Ini berhubungan dengan Villa Rayap yang nggak ada wi-finya, modem punya saya males mau bawa (akibat terfatal). So, i will on hiatus for 1-2 Sep. Bukan 31 ternyata.

Oke, selamat berlebaran semuanya :) Jangan lupa buat lempar ketupatnya plus opor ke saya ya~ *padahal saya nggak doyan ini =="




Selasa, 30 Agustus 2011

30 Januari Dalam Pikiran Saya

Pikiran saya? Maksud aku, yang terjadi di rumah saya. Ini kata lebih tepatnya.

Malam takbiran ini baru pertama kalinya saya nggak ikut takbiran. Bukan males, tapi karena saya cewek sendiri. Lagipula, saya juga punya feel nggak enak tahun ini. Entah ada apa, saya nggak tahu.

Kalimat saya bener-bener kacau. Saya mati kata. Bukan mati kutu. Saya benar-benar kehabisan kata. Padahal sebelumnya, saya udah rencanain mau bahas apa di blog, tapi udah buyar-karena ide saya dikuras habis untuk membuat video. Video ini rencananya buat di tayangin di reuni keluarga besok. (Ihihihiii, sebenarnya saya nulis ini juga kacau lho. Mondar-mandir dari Twitter-Blogger-Twitter-Blogger. Plus juga masih utak-atik WLMM. Ya Allahm berilah hambamu kekuatan.

Mau cerita? Apa yak? Apa? Saya bener-bener kehabisan ide.
Cerita kehebohan malam takbiran saya? Oke lah. Jangan protes! (emang sapa yang protes coba?)

Selama para kaum adam takbiran (kecuali si mas triplek *demi keamanan saya samarkan juga namanya*), para kaum hawa mulai sibuk ngelakuin hal-hal semaunya sendiri. Ini emang bener.
Langsung aja karena laptop saya dipake mbak Kiki *AGAIN* akhirnya saya meluncur ke laptopnya mas Puguh yang masih di standby. Dan internetan sambil ngelanjutin proyek video buat reuni.

Saya sempet frustasi sama ini video. Masalahnya, reuni keluarga ini besok. 31 Agustus. Dan baru kepikiran semua ide untuk membuat slide foto ini tanggal 29. Dan baru mengunggah Windows Live Movie Makernya tadi siang. Makanya, ini sudah ribut sejak jam 1 (sebelum saya tidur siang) sampai sekarang. Gila, deadline banget tahu. Akhirnya diputuskan, kalo masih sempat ya buat lagi. Kayaknya, ini bener-bener maksa saya buat begadang semalaman.

NB: Saya itu terlatih banget kalo soal tidur. Pernah, saya tidur jam 3 pagi pada hari lebaran dan bangun jam 4. Percaya atau enggak, saya bangun tidur nggak tidur siang-dan ini juga nggak ngantuk-ngantuk lhoo.

Tapi, tahun ini? Saya dilarang untung begadang. Padahal saya udah siap mi kauh semangkok buat nemenin begadang u,u. Ya, tapi mungkin karena saya yang sukja telat bangun tidur sehingga subuhnya jadi SUHAK *subuh-duha'*, makanya saya dilarang begadang.

-Tuberkulosis-

Made by CPS13, Jjinbang wang jawa.


30 Agustus atau 31 Agustus?

Pasti udah pada ngerti semua kenapa saya bikin judul dengan postingan sebagai berikut ini. Hihihi #ketawaKUNTI karena lebaran boook.

Kemaren, tanggal 30 Ags, sidang isbat dilaksanakan. Ternyata menurut pengamatan, hilal yang kelihatan hanya bertinggi kurang dari 2 derajat. Yaa~ akhirnya sekitar jam setengah 8 -8, di tentukanlah bawa 1 SYAWAL JATUH PADA TANGGAL 31 AGUSTUS 2011.

Setelah ini, rumah saya hening.

YA IYALAH! #smochibakpau Gimana mau nggak hening coba? Orang bunda aku udah masak nasi kuning banyak tgl 29 Ags, eh, lebarannya masih lusa. Saudara juga ngira lebarannya 30 Ags, makanya langsung meluncur ke Jember 29 Ags. Tapi nggak papa, bisa ikut takbiran.

Akhirnya, kita semua bisa nerima kalo lebarannya emang tanggal 31 Ags. Padahal rencananya ini saya maunya mudik tanggal 31, pulang tanggal 2 September. Jadi bisa dikatakan, lebaran tahun ini kacau balau rencananya. Padahal sebelumnya sudah di rencanain mateng-mateng.

Tapi, judul diatas ini bener-bener nggak nyambung sama cerita saya yang dibawah. Cekedot.

Sahur. 3o Agustus diawali dengan sahur. Kebetulan saya bangun jam setengah 4. Alhamdulillah, jadi sahur saya lancar-lancar aja sih. Setelah imsak, kita pada shalat Subuh berjamaah bareng di masjid. Jujur, seumur hidup saya, ini pertama kalinya saya shalat Subuh di masjid komplek perumahan.

Setelah itu?
Betul pemirsa-pemirsa. Tidur.
*****
Saya bangun pagi sekitar jam 8. Terus mandi. Dan ini juga pertama kalinya saya mandi di bawah jam 9 pagi waktu liburan. terlalu... tertib mungkin?

Setelah itu *lagi-lagi* aku, mbak Kiki pergi ke dunia maya. Mbak Kiki pake laptop, sayanya pake komputer karena saya lagi pingin internetan sambil utak-atik editan saya di photoshop. terus ganti mas Puguh, dia nyalakan laptopnya di meja belajar saya. Dan.. mas Indra nyalain laptopnya juga di mushala. Alhasil, kita semua kayak hiu rebutan daging. Artinya-kita rebutan sinyal wifi dalam satu rumah =="

Err? Sekian dulu, otak aku lagi nggak ada koneksi buat ngepost hal-hal yang berguna. Insyaallah, nanti malam aku bakal ngepost lagi yang rada masuk akal ^^

CPS13

Senin, 29 Agustus 2011

Jembatan Terpanjang di Dunia dan Cari 3 Perbedaan

Holla-holla Skylight, sebelum hiatus satu hari (hiatus macam apa ini? HEH?), saya mau posting beberapa hal dulu. salah satunya yang di bawah ini.

Start, Jembatan Terpanjang di Dunia

Ini kejadiannya tadi siang, pas aku masih terjaga belum mandi di depan laptop plus mas Puguh yang lagi FB-an.
Mas puguh lagi buka FB-dan dia berkunjung ke grup mahasiswa baru *** (disensor untuk keamanan bangsa dan negara). Dia jalan-jalan tuh, sampai menemukan sebuah link dengan judul Jembatan Terpanjang di Dunia. Langsung aja kakakku ini nge-klik ini link.
Dia scroll down layarnya sampai ke bawah.... jembatannya masih ada..... ke bawah lagi, masih ada.... daaan.....

#backsoundBAYANGINTANTEKUNTIKETAWA

Dan muncullah gambar seorang perempuan tanpa pupil mata. Rambutnya panjang, pake daster putih lagi. Refleks aja mas Puguh langsung njerit sekeras-kerasnya. Mouse yang kupegang malah jatuh ke lantai dengan nyaman, plus hape yang juga glodakan di meja *?*

Endingnya?
Bapakku malah marahi kami mas Puguh karena teriak keras-keras.

Next, Cari 3 Perbedaan

Aku jadi tertarik pas mas Puguh teriak gitu. Terus kita nelusuri page *** dan nemuin link lagi. Akhirnya di-kliklah link itu. Bukan, ini buka horror kok, yang muncul. Melainkan gambar tebing oegunungan dengan sebuah kapal layar. Setelah agak lama mengamati?

Gambar di computer:" HOAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!"
Aku-Mas Puguh: "HOAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!"

-Kita bertiga (plus setan di kompi-nya pada sama-sama jejeritan ala kadal kecepit tembok-

Ya. Sekitar 25 detik setelah membuka link cari 3 perbedaan, tiba-tiba muncul wajah merah, gigi taring bak vampir. Astaghfirullaahal 'azhiim (yang nulis kalimat berikut adalah mas Puguh, untung dia nggak baca cerita di atas, jangan marah ya mas, *peace.), endingnya juga lagi-lagi dimarahin bapak.




WOOOI!! LEBARAAAN!!! LEBARAN BENTAR LAGIII!!!!


Judul yang nggak oke, poster yang nggak oke juga. Ini foto saya pas tengah malem, betapa ancurnya? (sebetulnya, ini nguuuuaaaaantuk banget pas fotonya #eaeaea)
Dengan judul postingan yang capslocknya keinjek Shindong's SJ (wah, rusak dong?), saya mau bilang Minal Aidzin Wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir Batin ya ceman-ceman :3

Maafin segala kesalahan saya-terutama yang waktu itu bulan puasa dan saya nge-upload foto teaser Mr.Simple versi B yang foto kedua ada Siwon topless. Maafin saya, saya nggak teliti. Tapi entar juga pasti nggak sabar semua ngelihatnya-alias penasaran.
Maafin juga dengan segala kesalahan penulisan bahasa saya disini, emang saya kan masih anak kecil (maamaaaa, minta duduuuuu u,u). Intinya maafin semua kesalahan saya di bulan Ramadhan ini. Ampun, jangan ditimpuk pake batu saya deh.

Btw, buat lebaran tahun ini masih sama dengan lebaran tahun-tahun-tahun-tahun *?* kemaren. Bunda masak nasi kuning lagi, ada telor, ayam, bergedel :3 *ilernetes. Dua dandang gede. Kalian pada ada masakan apa di rumah?

Oh iya, boleh nyerocos sedikit lagi nggak?
*mikir. Ini kan blog saya yah. Langsung cerocos aja deh.

Saya mudik ke.....enggak. Saya nggak mudik ke Semarang, Madiun, Lampung (lampung mah taon depan). Tapi saya bakalan agak serkong (istilah geser bokong di angkot jember) ke villa Rayap. Yups, Villa Rayap :D

Villa Rayap ini terletak di Remabangan. Namanya aja Rembangan, udah pasti adem dong. Villa ini bangunan tua peninggalan Belanda/Jepang (ini saya lupa lagi) dan masih terawat. Rapi banget dalamnya, ranjangnya sprei biru, kaya rumah sakit jaman dulu. Kamar mandinya ini...airnya adeem boookk!! *ya iyalah, jelas, remabngan getoh*

Cukup segitu dulu reviewnya buat villa Rayap. Kemungkinan saya nggak online di blogger, wordpress selama tanggal 31. Wokieehh?

Dadah~

Sabtu, 27 Agustus 2011

Bromo 2009

Karena pengalaman yang ini sudah tahun 2009, jadi saya rada' sedikit pikun dengan lika-liku menuju gunung Bromo yang lagi sakit batuk beberapa bulan yang lalu.

Dan, postingan ini saya dedikasikan #eaeaea buat mbak Aya, semoga dikau menikmati cerita yang rada' aneh ini mbak.

-Begin-

Dikejar Bule Jerman

Bromo, 2009. Lupa bulan, lupa tanggal. Lupa jam berangkat pula.

Pas 2 tahun lalu, saya sama keluarga sepupu saya pergi ke Bromo. Untung gunungnya masih belum sakit batuk-tak ditemukan obat, masih sehat waktu itu Bromo-nya. Nah, buat mempersingkat cerita, langsung cekedot dari mulai WC umum aja yak?

Setelah turun dari jeep yang membawa saya dan selengkap rombongan, kami turun. Unhtuk mengantisipasi bila kebelet pipis pan baru nyampek puncak di Bromo, akhirnya kami berjalan ke WC umum terlebih dahulu (WC-nya ini bau pesing tapi bersih, rada' mual aku disini). Di luar WC inilah, penjaga WC berinteraksi pakai bahasa Inggris yang pastinya agak aneh juga. Ya, maklumin aja lah.

Abis itu, kita langsung jalan ke gunung Bromo. Sebelum mendaki, kita foto-foto heboh (udah pasti, ini tradisi yang nggak bisa ilang dari keluarga besar Hadiwinoto) dulu di depan gunung Batok. Baru abis itu kita rame-rame daki gunung Bromo-nya.

Baru naik berapa tangga, tiba-tiba Mbak Ria nyeletuk "nggak pake sendal kok panas, ya? Ganti pake sandal boleh nggak?" ini yang menyebabkan perjalanan kami diperlambat sekitar 30 menitan (pakde dan mbak Ria sama-sama telanjang kaki. Bayangin, kita jalan di pasir, dan pasirnya PANAS. Mantab tuh, kaki goreng deh :3). Pakde saya-sebagai ayah dari Mbak Ria (bahasa apaan ini, kok formal bangeeet?) manggil kuda, beliau balik lagi ke tempat jeep diparkir, ngambil sendalnya mbak Ria dan beliau sendiri, terus balik lagi.

Mendaki Bromo ini nggak perlu pake sepatu dengan duri yang kayak dipake Spongebob buat nyoblos mata pencekik di serialnya itu. Cuman sepatu biasa, yah, sepatu sekolah. Saya pake sepatu sekolah buat mendaki gunung dan hasilnya sepatu ini berubah warna penjadi hitam keabu-abuan kena terpaan debu.

Jalur pendakian ini nggak rata Skylight, jadi cuman tanah dengan debunya itu tadi. Belum nyampe pucuk gunung, udah kelilipan mata saya. Alhasil, saya lebih milih mendaki tapi di urutan belakang.

Setelah mendaki gunung, masih ada sekitar 500-an lebih tangga yang harus didaki. Disini, bunda nyuruh aku, mbak Ria, mbak Laras sama mas Puguh buat ngitung jumlah tangga. Lumayan lah, bisa buat ngabisin. Setelah samapi di puncak, nggak ada yang bisa ngitung dengan bener jumlah tangganya. Dan juga nggak ada yang mau buat ngulangi ngitung tuh tangga. Karena bau belerang yang amat menyengat, kita semua pada kompak nutup hidung pakai sarung tangan. Kami nggak lama-lama di atas, karena pada nggak kuat semua juga.

Akhirnya kita turun. Aku sama mbak Laras turun duluan, karena pingin cepet-cepet sampai ke bawah tanpa harus nunggu rombongan yang lainnya. Disinilah cerita dikejar bule itu dimulai.

Di tangga yang ini:

Saya nggak punya foto tangga yang polos, jadi ambil foto yang ini aja, deh.

Saya dikejar bule. Bule yang tadi ngomong di WC umum sama penjaga WC-nya.

Ketika menuruni tangga, saya nyalip si bule Jerman ini. Terus, ketika sudah agak jauh dari si bule Jerman ini, tiba-tiba....

Bule: “HEII!! YOUU!! WITH BLACK TROUSERS AND YELLOW SHIRT!! WAIT FOR ME!!!!”

#JDEEER. Saya pake celana panjang hitam dan kaos kuning lengan panjang. Bule ini manggil saya?

Cepat-cepat saya balik badan, dengan mulut ala ikan koi dan telunjuk di dada. Bule Jerman semakin dekat dengan saya... dan... dan.....

Seakan-akan bule ini bilang “sorry it’s not you” dia cuma nunjuk temannya yang udah lebih jauh di bawah. DAN TEMANNYA INI PAKE CELANA PANJANG PLUS KAOS KUNING.

Oh Tuhan, aku cuma bisa ngangguk dan cengar-cengir.

*****

Setelah lewat tangga dan jalur menurun pasir, kini saatnya ke batu gede yang dibuat berteduh sebelum mendaki tadi. Disini juga kejadian.

Mbak Laras sama aku ngelewati padang pasir abu-abu. Untung aja nggak ada anginnya, jadi nggak kelilipa ini mata.

Tiba-tiba lagi, ada suara kuda meringkik dibelakang kami. Mbak Laras noleh.

Mbak Laras: “Dek... coba liat ke belakang. Lari yuk?”

Aku: “Apa-apaan sih, wong cuma.....” (noleh kebelakang, dan..) “LARIIII!!! CEPETAN LARIIII!!!!!

Bule Jerman yang berbeda lagi itu naik kuda yang dipacunya kenceng-mana ke arah kita berdua, lagi! Langsung aja kita berdua lari cepet-cepet, kalang kabut, sepatu kemasuka pasir segala. Mbak Laras mau jatuh, gara-gara kita lari muncul banyakdebu-saya kelilipan.

Alhasil, setelah lari cukup jauh, ternyata.......

..............

.................. BULE INI NGEJAR SI EMPUNYA KUDA YANG DI KEJAUHAN.

Sekali lagi, aku cuman cengir-cengir. Plus gaya ‘capek deh’ yang nggak oke, kita akhrinya jalan sampai batu gede dengan ngos-ngosan.

Mbaknya, inilah cerita saya dikejar bule Jerman naik kuda. Rada nggak lucu, ya? Saya emang bukan pelawak mbak, Cuma anak 11 tahun yang gemar makan-tidur-makan-tidur sehingga melar badannya J *peace!